Halaman Depan   Laporan Utama   Tajuk 68H   Profil 68H   Agenda 68H

Friday, January 21, 2005

Setelah "Ritual" Mencari Utang, Usai

Lagi utang baru terkucur dengan sukses darikelompok negara donor CGI. Besarnya kali ini 2,8 miliar dolar amerika atau sekitar 25 triliun untuk menutup anggaran negara yang kurang. Seperti tahun lalu para pemberi utang menyoroti masalah korupsi, penegakan hukum dan kemiskinan. Namun ada yang berbeda dalam sidang CGI kali ini, Indonesia diberi kesempatan memimpin jalannya sudang berikut menentukan strateginya. Sidang juga memberi titik terang tentang jumlah bantuan untuk tsunami Aceh yang selama ini simpang siur. Laporan disusun Arin Swandari.

***

Tak punya uang belanja yang cukup membuat Indonesia tiap tahun harus mencari lubang untuk menutupinya. Rapat dan loby digelar bersama wakil-wakil lembaga donor dan negara asing dalam ritual tahunan bernama Forum Consultatif Group on Indonesia CGI. Selama dua hari 13 menteri dan pejabat bidang ekonomi negara bertemu belasan lembaga donor dan wakil 22 negara, pengusaha mancanegara dan lembaga swadaya masyarakat secara intensif merundingkan hinga akhirnya keluar angka 3,4 miliar dolar atau sekitar 31 triliun rupiah. Sebanyak kurang lebih 25 triliun akan dimasukan dalam APBN dan dihitung sebagai utang sisanya akan diberikan langsung ke masyarakat alam bentuk hibah.

Tetapi ada yang berbeda dalam ritual perjuangan mencari utang tahun 2005. Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie mengatakan ini dalah yang pertama bagi Indonesia menjadi pemimpin jalannya sidang CGI ke 14.

Perbedaan lain sidang CGI yang belangsung di bank Indoensia kali ini adalah munculnya pembicaraan rekonstruksi dan rehabiltasi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara pasca Tsunami, yang justru nyaris mendominasi babak demi babak pembahasan. Tak berlebihan kalau kemudian forum CGI memberi tanda lebih terang tentang jumlah bantuan untuk aceh yan selama ini simpang siur. Forum ini mengindentifikasi angka sekitar 15 triliun untuk aceh, hampir 11 Triliun diantaranya diberikan dalam bentuk hibah dan sisanya utang lunak.

Urusan puluhan triliun ini seperti biasa membuat para pemberinya harus hati-hati, terutama karena Indoensia masih menyandang predikat yang subur untuk korupsi, Jaksa Agung Abdurahman Saleh mengatakan para negara donor itu mempertanyakan langkah-langkah pemerintah mengenai hal ini.

***

HS Dilon wakil dari masyarakat yang terlibat aktif dalam sidang ini mengatakan, wajah-wajah wakil negara donor kali ini tak semarah tahun-tahun lalu. Meski mereka masih mempertanyakan perkembangan perjalananan pemberantasan korupsi, menurut dilon sebagian besar memaklumi langkah pemerintah yang baru seumur jagung.

Toh bank dunia seperti disampaikan oleh Jammaludin kasum secara formal mengaku terkesan dengan pemberantasan korupsi. Jamalludin mengatakan melihat banyak perkembangan membuat bank dunia memutuskan mengucurkan utang lagi dan siap terlibat dalam pembangunan infrastruktur yang dicanangkan dalam konfrensi sebelumnya.

Bank dunia menjadi pengucur utang terbesar selain negara jepang dan bank pembangunan Asia ADB. Dari lembaga ini keluar dana sebesar 730 juta dolar. Persis dibawahnya adalah jepang. Duta besar Jepang Ytaka Iimura mengatakan negaranya menangkap kesan Indoensia sudah mulai banyak menghasilkan reformasi birokrasi dan administrasi.

Masalah klasik kemiskinan yang dari tahun ke tahun senantiasa dikampanyekan juga menjadi perhatian. Seperti biasa rencana-rencana kerja pengentasan kemiskinan disodorkan ke depan hidung mereka baik untuk jangka panjang dan pendek. Menteri Perencanaan pembangunan Nasional Ketua bappenas Sri Mulyani indrawati mengatakan negara donor sangat peduli dalam program-program pemberantasan kemiskinan yang tetap menghinggapi Indoensia.

Pemerintah seperti diperkirakan sejak awal boleh dibilang sukses berutang dalam forum CGI ini. Selanjutnya utang ini akan masuk dalam daftar panjang utang-utang sebelumnya. Menurut Menteri Koordinator perekonomian meski tahun ini dari lubang CGI terkucur 2,8 miliar dolar utang, tapi stok utang indonesia tahun ini sesungguhnya berkurang karena pemerintah juga mengagendakan pembayaran cicilan. Ia mengatakan indinesia masih berada di di batas aman beban utang suatu negara
Usai sudah ritual tahunan mencari utang bagi pemerintah indonesia 2005. Sampai jumpa dalam CGI tahun depan dengan jumlah utang baru, sebab tahun depan sudah pasti uang belanja Indonesia masih akan kurang dan satu-satunya penutup yang paling mungkin tetap utang luar negeri.

Arin Swandari 68H Jakarta